Pertumbuhan
sel yang cepat terjadi sejak dua minggu setelah konsepsi dan mulai
terbentuk plasenta. Minggu kedua hingga ke delapan terjadi pembentukan
organ-organ seperti jantung, paru-paru, ginjal, hati dan tulang. Volume
darah pun meningkat drastis, hingga sampai akhir kehamilan volume darah
menjadi 4/3 kali volume darah normal. Ini menyebabkan terjadinya
pengenceran darah, sehingga kadar hemoglobin (Hb), albumin, dan zat lain
menurun.
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu
kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan.
Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan
dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan
komposisi dan metabolisme tubuh ibu, pengaliran makanan dari pembuluh
darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta. Sehingga kekurangan
zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin
tumbuh tidak sempurna.
Beberapa
nutrisi penting yang diperlukan ibu hamil diantaranya adalah Sumber
kalori (Karbohidrat & Lemak), protein, asam folat, Vit B12, zat
besi, zat seng, kalsium, vitamin C, vitamin A, Vitamin D, vitamin B6,
vitamin E. Sedangkan nutrisi yang dibutuhkan bagi jani dalam kandungan
diantaranya DHA, gangliosida (GA), asam folat, zat besi, EFA, FE dan
kolin.
Sumber Kalori
Seorang
ibu hamil akan melahirkan bayi sehat bila tingkat kesehatan dan gizinya
berada pada kondisi baik. Hasil SKRT 1995 menunjukkan bahwa 41 % ibu
hamil di indonesia menderita Kurang Energi Kronis (KEK) dan 51 %
menderita anemia, dan ini menyebabkan kecenderungan melahirkan bayi
dengan berat badan lahir rendah. Bagi ibu hamil, pada dasarnya semua zat
gizi memerlukan tambahan. Kebutuhan energi untuk kehamilan normal perlu
tambahan kira-kira 80.000 kalori selama 280 hari, hal ini berarti perlu
tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300 kalori setiap hari selama
kehamilan.
Kebutuhan
energi pada trimester I meningkat secara minimal, kemudian sepanjang
trimester II dan III kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir
kehamilan. Energi tambahan untuk trimester II diperlukan untuk pemekaran
jaringan ibu seperti, penambahan volume darah, pertumbuhan uterus dan
payudara, serta penumpukan lemak. Selama trimester III tambahan energi
digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta
Sumber
energi utama bagi ibu hamil adalah Kabohidrat dan lemak. Sumber
karbohidrat antara lain nasi, roti, sereal dan gandum. Agar kebutuhan
karbohidrat terpenuhi disarankan makan 3 porsi karbohidrat setiap hari.
Lemak juga menghasilkan energi, dan menghemat protein untuk dimanfaatkan
dalam fungsi-fungsi pertumbuhan. Lemak digunakan untuk pembentukan
materi membran sel dan pembentukan hormon, pembentukan jaringan lemak,
disamping itu lemak membantu tubuh untuk menyerap nutrisi. Namun
demikian dalam kondisi hamil asupan lemak juga harus dibatasi karena
kandungan kalorinya yang tinggi.
Protein
Sama
halnya dengan energi, selama kehamilan kebutuhan protein juga
meningkat, bahkan sampai 68 % dari sebelum kehamilan. Hal ini
dikarenakan protein diperlukan untuk pertumbuhan jaringan pada janin.
Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan
sebanyak 925 g, yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta
janin. Dianjurkan penambahan protein sebanyak 12 g/hari selama
kehamilan. Dengan demikian dalam satu hari asupan protein dapat mencapai
75 – 100 g (sekitar 12 % dari jumlah total kalori).
Asam Folat
Asam
folat termasuk vitamin B komplek, yakni vitamin B9. Kebutuhan asam
folat pada ibu hamil dan usia subur sebanyak 400 mikrogram perhari atau
setara dengan 2 gelas susu. Folat didapatkan dari sayuran berwarna hijau
(seperti bayam, asparagus), jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti
gandum. Selain itu folat juga dapat didapatkan dari suplementasi asam
folat.
Dalam tubuh, asam folat berfungsi sebagai ko-enzym dalam sintesa asam amino dan asam nukleat. Folat
juga diperlukan pada pembentukan dan pematangan sel darah merah dan sel
darah putih di sumsum tulang. Selain itu folat juga berperan sebagai
pembawa karbon tunggal pada pembentukan heme pada molekul hemoglobin. Kekurangan
asam folat menyebakan gangguan metabolisme DNA. Akibatnya terjadi
perubahan dalam morfologi inti sel, terutama pada sel-sel yang cepat
membelah seperti erytrosit, leukosit, sel epitel lambung dan usus,
epitel vagina dan servik uterus. Pada ibu hamil, folat memegang peranan
penting dalam perkembangan embrio, diantaranya adalah pembentukan neural tube pada bulan pertama kehamilan. Neural tube inilah sebagai awal pembentukan otak dan sumsum tulang belakang.
Di Jakarta, tiga dari lima
atau 60 % wanita usia subur memiliki kadar folat kurang dari kadar
folat ideal. Kekurangan folat dapat terjadi karena intake makanan
berkurang, gangguan absorbsi pada pencernaan, alkoholis, pengaruh obat,
atau kebutuhan internal yang meningkat karena pertumbuhan sel yang cepat
misalnya pada kehamilan, ibu menyusui, anemia hemolitik dan leukimia.
Kekurangan asam folat pada ibu hamil menyebabkan meningkatnya resiko
anemia, keguguran, neural tube defect. Pada
janin kekurangan asam folat akan meningkatkan resiko bayi lahir dengan
berat badan rendah atau lahir dengan cacat bawaan, kecacatan pada otak
dan sumsum tulang belakang, down’s syndrome, bibir sumbing, kelainan
pembuluh darah, dan lepasnya plasenta sebelum waktunya.
Zat Besi
Anemia
defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering
terjadi selama kehamilan. Ibu hamil pada umumnya mengalami deplesi besi
sehingga hanya sedikit memberi zat besi kepada janin yang dibutuhkan
untuk metabolism besi normal. Zat besi dibutuhkan untuk pembetukan
hemoglobin, sedangkan selama kehamilan volume darah akan meningkat
akibat perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Kekurangan zat
besi dapat menimbulkan gangguan dan hambatan pada pertumbuhan janin baik
sel tubuh maupun sel otak, kematian janin dalam kandungan, abortus,
cacat bawaan, lahir dengan berat badan rendah dan anemia pada bayi.
Kalsium
Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar
25 sampai 30 mg sehari. Paling banyak ketika trimester ketiga
kehamilan. Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan
tulang dan gigi. Selain itu kalsium juga digunakan untuk membantu
pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan
untuk mengantarkan sinyal syaraf, kontraksi otot dan sekresi hormon.
Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang
dibutuhkan janin akan diambil dari ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil
adalah sekitar 1000 mg perhari. Sumber kalsium dari makanan diantaranya
product susu seperti susu, yoghurt. Ikan teri juga merupakan sumber
kalsium yang baik.
Vitamin C
Vitamin
C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya. Vitamin C
merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan
dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di
otak. Wanita hamil setiap harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C
per hari. Anda dapat dengan mudah mendapatkan vitamin
C dari makanan seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji dan
brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi
dalam tubuh.
Vitamin A
Vitamin
A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi
penglihatan, imunitas, serta perkembangan dan pertumbuhan embrio.
Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi
berat lahir rendah.
Kebutuhan Gizi pada Ibu Menyusui
Gizi
pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang
sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Kebutuhan nutrisi selama
laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah nutrisi
penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan
800 Kkal, kebutuhan kalori ini lebih tinggi bila dibanding saat
kehamilan. Kandungan kalori ASI rata-rata yang dihasilkan ibu dengan
nutrisi baik adalah 70 kal/100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh
ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata
ibu menggunakan kira-kira 640 kal/hari untuk 6 bulan pertama dan 510
kal/hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan susu normal.
Kebutuhan nutrient ibu menyusui meliputi;
Protein
Ibu
memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui.
Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.
Cairan
Nutrisi
lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan
ibu menyusui minum 2 – 3 liter perhari, dalam bentuk air putih, susu dan
jus buah.
Vitamin dan Mineral
Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi dari pada selama hamil
Kompenen
nutrient dalam ASI antara lain; protein, laktosa dan lemak. Kadar
protein ASI sebesar 0,9%, sebesar 60 % diantaranya berupa whey yang
lebih mudah dicerna dari pada kasein (protein utama susu sapi). Lemak di
dalam ASI merupakan campuran dari fosfolipid, kolesterol, vitamin A dan
karotinoid. Dalam ASI juga terdapat Asam Amino (sistin dan taurin) yang
tidak terdapat dalam susu sapi. Sistin digunakan untuk pertumbuhan
somatik dan taurin untuk pertumbuhan otak.
Selain
itu ASI juga mengandung zat immunitas, seperti sel T dan
immunoglobulin, yang merupakan pertahan tubuh spesifik. Juga mengandung
sel fagosit, komplemen C2 dan C4, lisosom, laktoperoksidase, laktoferin,
transferin, yang merupakan pertahan tubuh non spesifik. Dengan mengikat
besi, laktoferin telah berperan menghambat pertumbuhan bacteri
staphylococcus dan E. Coli yang memerlukan zat besi untuk
pertumbuhannya. Laktoferin juga menghambat pertumbuhan jamur candida.
Selain
itu, Lactobacillus bifidus di dalam ASI berfungsi mengubah laktosa
menjadi asam laktat dan asam asetat. Kedua asam ini menjadikan saluaran
pencernaan menjadi asam sehingga menghambat pertumbuhan microorganisme,
seperti E. Coli, shigella dan jamur.
Sumber: www.pramita.co.id/index.php/19-artikel/bulletin/49-kebutuhan-gizi-pada-ibu-hamil-dan-menyusui
Tidak ada komentar:
Posting Komentar